Tidak Ada Jalan Lain Kurangi Subsidi, Naikkan Harga BBM

Jakarta - Pemerintah memutuskan untuk menunda kebijakan pembatasan konsumsi BBM subsidi dari rencana awal di April 2011. Jalan paling realistis saat ini untuk mengurangi subsidi BBM adalah menaikkan harga premium.

Direktur Eksekutif Reforminer Institute, Pri Agung Rakhmanto mengatakan, ditundanya kebijakan pembatasan konsumsi BBM subsidi ini akan membuat anggaran subsidi BBM dan defisit APBN 2011 membengkak Rp 3-6 triliun.

"Tapi kalaupun kebijakan itu (pembatasan konsumsi BBM subsidi) jalan, subsidi BBM pun tetap akan bertambah juga karena harga minyak yang tinggi dan jauh di atas asumsi APBN yang hanya US$ 80 per barel," tutur Pri Agung, Sabtu (26/2/2011).

Menurutnya, jika harga minyak rata-rata di 2011 mencapai US$ 90 per barel, anggaran subsidi energi yaitu BBM dan listrik akan membengkak Rp 8 triliun.

"Opsi yang tersedia relatif, realistis, dan efektif untuk mengurangi subsidi sebenarnya hanya tinggal menaikkan harga BBM secara terbatas saja sudah cukup sebenarnya," tegas Pri Agung.

Sebelumnya, Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan pemerintah belum siap untuk melakukan kebijakan pembatasan konsumsi BBM subsidi di April 2011. Alasannya, harga minyak sedang melonjak tinggi serta belum siapnya SPBU di Jabodetabek.

Namun, Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengatakan pemerintah tidak akan menaikkan harga BBM bersubsidi alias premium meski harga minyak dunia terus melonjak dan kebijakan pembatasan BBM subsidi tak jadi dilakukan

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »