
VIVAnews - Sejumlah pengamat energi menilai opsi larangan premium bagi kendaraan pribadi tidak rasional. Apalagi harga Pertamax terus naik mengikuti kenaikan harga minyak mentah dunia.
Pada paruh kedua Januari saja, harga bensin tak bersubsidi ini telah naik Rp350 menjadi Rp7.850 per liter. Sebelumnya, pada awal tahun malah naik Rp550 menjadi Rp7.500 per liter. Artinya, belum genap satu bulan, harga Pertamax sudah naik hampir Rp1000 per liter. Padahal, ini merupakan harga Jakarta, harga terendah dibandingkan wilayah lain.
Pengamat perminyakan Pri Agung Rakhmanto berharap kebijakan ini dibatalkan. Sebab tingginya harga minyak justru hanya membuat program semakin tidak efektif.
Larangan penggunaan premium bagi kendaraan pribadi di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi yang diperkirakan bisa menghemat subsidi Rp3 triliun tak bakal tercapai. "Semakin tinggi perbedaan harga, semakin banyak penyelundupan," kata Direktur Eksekutif ReforMiner Institut ini kepada VIVAnews.com, Selasa 18 Januari 2011.