Kuala Lumpur (ANTARA) - PT Pertamina (Persero) dewasa ini semakin agresif menjalin kerja sama bisnis dengan perusahaan migas asing yang di antaranya diwujudkan dengan perusahaan Sonatrach, Aljazair yang ditandangani di Kuala Lumpur, Rabu.
Penandatanganan dilaksananakan di sela-sela World Gas Conference (WGC) di Kuala Lumpur, Malaysia, antara Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko Pertamina, Afdal Bahaudin dengan Direktur Kemitraan Sonatrach Kamel Eddine Chikhi.
Turut hadir pada penandatangan tersebut adalah Menteri Energi dan Pertambangan Aljazair, Youcef Yousfi dan Presiden Direktur Sonatrach, Abdelhamid Zerguine.
Kerja sama antara kedua belah pihak , mencakup kerja sama pertukaran keahlian dalam berbagai hal terkait hidrokarbon, terutama dalam ranah penelitian dan pengembangan, baik di Indonesia, Aljazair ataupun di negara lain.
Sonatrach dan Pertamina juga menyepakati pertukaran informasi tentang industri gas dan turunannya.
Afdal Bahaudin usai melakukan pendantanganan menyampaikan kerjasama ini memiliki nilai yang besar dan strategis.
"Magnitude-nya bagus, mereka juga punya atensi yang sama dengan kita. Itu sebetulnya yang tak ternilai dalam kerjasama ini. Saya pikir ini kesempatan baik buat kita Pertamina dan tentunya bagi Indonesia juga," ungkapnya.
Sebelumnya pada 24 Mei lalu, Pertamina juga telah menjalin kerja sama dengan tiga perusahaan migas asing.
Kerja sama itu tertuang dalam MoU dengan tiga pihak yakni Kuwait Foreign Petroleum Exploration Company (Kufpec), HESS Venture Ltd, dan Korea National Oil Corporation (KNOC). (ar)
Share this
